Literasi Digital Etika Bersosial Media : Jarimu Harimaumu

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"

Salam Sobat DK

Dulu kita mengenal peribahasa "Mulutmu harimaumu". Peribahasa itu bermaksud agar kita selalu berhati-hati dalam berbicara. Peribahasa tersebut juga bisa berkonotasi bahwa setiap perkataan yang dilontarkan bisa saja menyakiti hati orang lain. Peribahasa "Mulutmu Harimaumu" nantinya akan berdampingan dengan sebuah peribahasa lainnya yaitu "Fitnah lebih kejam dari pembunuhan". Ya... kedua peribahasa ini akan selalu berdampingan karena perkataan yang kita lontarkan dan tidak ada bukti yang konkrit serta menyakiti hati orang lain akan berujung dengan fitnah. Namun, di era Milenial seperti zaman sekarang ini peribahasa "Mulutmu harimaumu" berubah menjadi "Jarimu harimaumu" tepatnya "Jempolmu harimaumu". Mengapa bisa begitu?

Peribahasa "Jarimu harimaumu" keluar karena adanya perpindahan zaman, yaitu  teknologi yang berkembang begitu pesat. Bahkan karena perkembangan yang begitu pesat dunia seolah-olah berada pada genggaman manusia. Bagaimana tidak, karena zaman milenial seperti sekarang ini kita dapat mengetahui segala berita yang ada di seluruh dunia hanya dengan teknologi smartphone yang kita miliki, bahkan kita bisa berpendapat secara bebas melalui sosial media. Lagi-lagi peribahasa "jarimu harimaumu" mengingatkan kepada kita semua khususnya pengguna media sosial untuk selalu berhati-hati dalam memposting ide atau gagasan, sampai dengan berkomentar terhadap postingan orang lain. Penulis menyarankan agar kita selalu memikirkan dampak positif dan negatif terhadap apa yang sudah kita posting di berbagai media sosial internet. Karena penggunaan teknologi informasi dan bertransaksi secara elektronik sudah diatur dalam UU ITE Nomor 11 tahun 2008.

Sudah banyak sekali kasus yang terjadi di Indonesia tentang penyalahgunaan teknologi informasi ini. Baik itu berupa postingan atau hanya sekedar komentar yang berujung dan berurusan dengan pihak kepolisian.

Maka dari itu beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum kita menuangkan ide atau gagasan ke dalam sosial media. Ini bisa juga menjadi tips buat kita semua agar kita tetap tenang dan nyaman dalam bersosial media

1. Pahami dan berpikir terlebih dahulu apa yang akan kita unggah atau publikasikan

Hal ini tentunya berkaitan dengan kata-kata yang akan digunakan. Apakah perkataan tersebut menyinggung hati orang lain atau tidak. Jangan sampai kata-kata yang digunakan bersinggungan dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Jadi tetap gunakanlah kata-kata yang santun, sopan, dan elegan, serta tidak menyinggung hati orang lain.

2. Jangan gunakan sosial media saat kita sedang EMOSI

Emosi dalam hal ini berarti kita sedang marah-marah. Penulis menyarankan jangan menggunakan sosial media di saat hati sedang emosi. Sebagai contoh, kita sedang berhadapan dengan suatu masalah baik pekerjaan, keluarga, ataupun dengan tetangga misalnya. Tidak perlu kita mengunggah masalah tersebut ke dalam sosial media dalam hati yang sedang emosi, karena kata-kata yang akan digunakan sudah pasti tidak akan terkontrol lagi.

3. Tetap jaga etika bersosial media

Meskipun kita menggunakan dunia maya sebagai tempat untuk mencurahkan segala isi hati kita, namun adat istiadat, norma-norma yang berlaku, dan etika harus tetap kita junjung tinggi demi nyamannya kita bersosial.

4. Jaga privasi

Sosial media membebaskan penggunanya untuk berekspresi. Namun, kita lupa untuk menjada aset pribadi kita baik itu berhubungan dengan aset digital, data diri, maupun yang lainnya. Misalnya Sobat sedang berfoto selfi dengan memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP). KTP merupakan data-data pribadi kita. Kalau kita posting di sosial media ditakutkan akan dijadikan penyalahgunaan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Nah, begitu juga dengan data pribadi kita lainnya. Jaga privasi tidak hanya meliputi tentang data diri saja namun bisa juga dengan menjaga permasalahan yang kita hadapi jangan sampai khalayak umum mengetahui permasalahan yang sedang kita hadapi. Tutuplah rapat-rapat privasi kita di media digital atau media sosial.

5. Carilah informasi yang valid

Berita hoax saat sekarang ini sedang marak terjadi. Sebagai pengguna internet tentunya kita jangan langsung menerima segala bentuk berita yang beredar. Carilah kebenaran berita tersebut dua atau sampai tiga kali dengan mencari informasi-informasi yang valid, barulah Sobat menyebarluaskan berita tersebut.

6. Atur Waktu dan jaga silaturahmi

Menggunakan sosial media sebaiknya harus kita kontrol waktu penggunaannya. Jangan sampai hari-hari kita habiskan hanya untuk bersosial media. Atur waktu kapan harus menggunakan sosial media dan atur waktu kapan saatnya harus bersilaturahmi dengan keluarga, sanak saudara atau dengan tetangga.

7. Berbagi hal yang bermanfaat

Gunakan media internet ini untuk hal-hal yang bermanfaat dan menginspirasi. Artinya jika Sobat mempunyai keahlian, skill, atau berita yang bermanfaat jangan lupa untuk berbagi kepada yang lainnya yang Insyaallah bisa menjadi ladang ilmu buat kita semua.

Nah, penulis kira itulah tips-tips untuk kita semua agar tetap aman, nyaman, dan menyenangkan dalam menggunakan sosial media. Mari jadikan jentikan jari jemari kita ini untuk memposting hal-hal yang bermanfaat bagi pendengar, pembaca, atau penontonnya. Jauhkanlah jari-jari kita dari hal yang sangat membahayakan bagi diri maupun keluarga.

Pesan saya sebagai penulis artikel ini jadikan jentikan jari jemari kita ini untuk menjadi "SMART USER" dan "BIJAK BERSOSIAL MEDIA"

Demikian artikel ini semoga menjadi bahan instropeksi diri kita agar lebih baik ke depannya dalam menggunakan sosial media.

"Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh"


Related : Literasi Digital Etika Bersosial Media : Jarimu Harimaumu

0 Komentar untuk "Literasi Digital Etika Bersosial Media : Jarimu Harimaumu"